BELAJAR GITAR (Timing)
Ini adalah salah satu hal yang amat penting dalam permainan musik yang hendaknya semua musisi harus benar – benar memahami dan peduli, dan artikel ini lebih ditujukan kepada teman – teman yang suka berlatih didalam kamar. Sebuah musik itu berjalan menggunakan suatu sistem ketukan, baik internal [tidak terdengar] ataueksternal [terdengar, misalnya pola pukulan snare atau kick pada drummer], dan tugas kita adalah untuk merasakan ketukan ini, bisa dengan berbagai macam – macam cara, misalnya dengan mengetukkan kaki pada lantai, mengangguk – anggukan kepala, headbang, atau dengan mengendap – endap [seperti kebanyakan yang Bassist sering lakukan :p].
Ketika kita mendengarkan musik, kebanyakan dari kita akan segera mampu untuk sekedar menganggukan kepala atau mengetuk – ngetuk sesuai irama lagu. Kita semua punya kecenderungan untuk misalnya mengetuk meja ketika mendengarkan groove dari sebuah musik. Permasalahannya adalah, sebagian dari teman – teman kita akan melupakan kemampuan dasar ini ketika mereka bermain gitar. Kita semua memang tahu kalau bermain musik itu membutuhkan banyak teknik dan kemampuan, sementara sekedar mendengarkan musik tidak membutuhkan apa – apa, tetapi ketika ada beberapa orang yang mendengarkan permainan kita, mereka tidak akan menikmati musik kita kecuali kita memainkannya dengan feel dan sound yang sesuai.Sebuah sisi lain yang menarik, saya pernah membaca seorang etnomusicologist [ejaannya memang cukup aneh seperti itu :p] yang berkelililng dunia untuk mempelajari berbagai musik tradisional dari berbagai suku dan dia telah menemukan bahwa rata – rata tempo dari musik yang dia dengar itu sebanding dengan rata – rata dari ukuran dan posture dari masing – masing suku. Contohnya, pada dasarnya musik suku Pygmy akan terdengar jauh lebih cepat dan hingar bingar daripada musik suku Watussi yang berpostur lebih besar dan berotot panjang, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengayunkan [membunyikan] musik. Setiap postur tubuh punya kapasitas temponya sendiri dalam melakukan tarian yang nyaman dan alami.
Informasi tadi sebenarnya hanya untuk pertimbangan bahwa terdapat indikasi dari pentingnya untuk merasakan groove. Ketika kita melihat suatu bentuk musik yang berasal dari kebudayaan yang umumnya disebut primitif, kita akan punya kesan bahwa yang dibutuhkan adalah musik itu harus punya feel dan terdengar bagus, dan kebanyakan orang – orang harus dengan mudah menari dengan musik tersebut. Dan tentu saja tetap ada pembandingan versi modern, Misalnya saja kita pertama datang ke sebuah konser Slipknot, lalu pergi ke sebuah ballrom dansa, dengan membandingkan rata – rata umur dari para pendengar musiknya, dan rata – rata tempo dari musik tiap event, kita akan punya pandangan dalam yang serupa tentang contoh dari etnomusicologist tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar